Manajemen Produksi


Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan
Aspek-aspek Manajemen
Aspek-aspek manajemen produksi meliputi ;
1. Perencanaan produksi
2. Pengendalian produksi
3. Pengawasan produksi
pengertian produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau badan (produsen) untuk menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Sebagai contoh, petani bekerja di sawah untuk menghasilkan barang dan jasa dan nelayan pergi ke laut untuk menangkap ikan.

Kegiatan produksi dapat berlangsung jika tersedia faktor produksi. Apa itu faktor produksi? Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa.
Faktor produksi terdiri atas:
1. Faktor Produksi Alam: Faktor produksi alam ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi
2. Faktor Produksi Tenaga Kerja: Faktor produksi tenaga kerja (labor) ialah faktor produksi insani secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi.
3. Faktor Produksi Modal: Faktor produksi modal adalah faktor penunjang dalam mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi
4. Faktor Produksi Keahlian: Faktor produksi keahlian adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Faktor-faktor Penentuan Lokasi Produksi
1. Faktor adanya perbedaan biaya produksi,
2. Faktor adanya perbedaan biaya transfer (transfer cost) dari titik produksi ke titik konsumsi,
3. Faktor adanya lembaga (Institusional faktor),

Untuk mengadakan proses produksi dengan baik, maka manajemen perusahaan yang bersangkutan perlu melihat kesesuaian yang ada pada perusahaan tersebut. Karena jenis pengawasan atau pengendalian yang dilakukan tergantung dari jenis proses produksi yang digunakan. Ada dua jenis utama pengendalian produksi, yaitu:
1. Pengawasan Arus (Flow Control)
Flow control atau pengawasan arus adalah pengawasan produksi yang dilakukan terhadap arus pekerjaan sehingga dapat menjamin kelancaran proses pengerjaan.
2. Pengawasan Pengerjaan Pesanan (Order Control)
Order control atau pengawasan pengerjaan pesanan adalah pengawasan produksi yang dilakukan terhadap produk yang dikerjakan,

Adapun keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan dalam melakukan pengawasan tersebut, menurut Assauri (2008: 207) adalah :
1. Dapat membantu tercapainya operasi produksi yang efisien dari suatu perusahaan.
2. Membantu merencanakan prosedur pengerjaan yang kacau dan sembarangan, sehingga dapat lebih sederhana
3. Menjaga agar supaya pekerjaan atau kerja yang dibutuhkan pada titik minimum, dengan demikian akan dapat dilakukan penghematan dalam penggunaan tenaga kerja dan bahan.

METODE-METODE UNTUK MENINGKATKAN PROSES EFISIENSI PRODUKSI
A. Konsep TQM adalah tindakan memantau dan meningkatkan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan.
B. Metode Meningkatkan Efisiensi Produk
Efisiensi produksi adalah kemampuan menghasilkan produk dengan biaya rendah.

Menurut W. Edwards Deming, beberapa panduan kunci dalam memperbaiki kualitas adalah
1. memberi pendidikan dan pelatihan pada para manajer dan karyawan agar mereka unggul dalam bidang tugas mereka,
2. memberanikan karyawan mengambil tanggung jawab dan melaksanakan kepemimpinan,
3. memberanikan semua karyawan mencari cara untuk memperbaiki proses produksi.

Penggunaan TQM biasanya mencakup fungsi-fungsi sebagai berikut
1. Menentukan Tingkat Kualitas yang Diinginkan
2. Mencapai Tingkat Kualitas yang Diinginkan
3. Mengontrol Tingkat Kualitas

Perusahaan dapat menentukan target efisiensi produksi dengan menggunakan sistem bench-marking. Benchmarking adalah metode mengevaluasi kinerja dengan cara perbandingan pada beberapa tingkat tertentu, biasanya suatu tingkat yang telah dicapai oleh perusahaan lain.
Ada tiga metode untuk meningkatkan efisiensi produksi :
a) Teknologi
Otomatisasi Pekerjaan diselesaikan oleh mesin tanpa penggunaan karyawan.

b) Skala ekonomi
Jumlah/kualitas yang diproduksi meningkat, sehingga biaya per unit menurun

c) Restrukturiosasi
Revisi dari proses produksi dalam upaya meningkatkan efisiensi,