Konsep Pemasaran Internasional

Salah satu fungsi penting dari internasional adalah fungsi manajemen pemasaran internasional, dengan 4 konsep yaitu :
1. Ethonocentric :konsep pemasaran internasional yang berorientasi kepada pasar domestik market.
2. Polycentric : Konsep pemasaran yang berorientasi kepada multydomestic market ( masing-masing host country)
3. Regiocentric : Konsep pemasaran internasional yang berorientasi kepada regional market misalnya pasar ASEAN, Amerika, Afrika, Eropa, dll
4. Geocentric : Konsep pemasaran internasional yang berorientasi kepada global market yang sudah dianggap menyatu (satu pasar global)

Dumping
Dumping adalah suatu kebijakan diskriminasi secara internasional yang dilakukan suatu negara dengan menjual suatu komoditi di LN dengan harga yang rendah dibandingkan dengan harga yang dibagikan konsumen di DN.

3 Tipe Dumping
1. Persistant Dumping :Kecendrungan monopoli yang berkelanjutan dari di pasar domestik untuk memperoleh profit maksimum dengan menetapkan harga lebih tinggi di DN dari pada LN.
2. Predatory Dumping :Tindakan perusahaan untuk menjual barangnya di LN dengan harga yang murah untuk sehingga dapat menggusur atau mengalahkan perusahaan lain dari persaingan
3. Sporadic Dumping :Tindakan perusahaan untuk menjual barangnya di LN dengan harga yang lebih murah secara dibandingkan harga di DN karena adanya surplus produk di DN
Sumber Pembiayaan Bisnis Internasional
terdiri dari :
a. Sumber dana sendiri dari pembeli/M.tir
b. Sumber dana berupa kredit dari penjual/X.tir
c. Sumber dana dari pihak ketiga lembaga keuangan bank atau non bank

Metode Pembiayaan Perdagangan Internasional
Ada beberapa metode pembiayaan bisnis perdagangan internasional, antara lain :
a. Short term bank loan :Metode pembiayaan yang diberikan oleh bank untuk modal kerja dan pembelian inventary dalam bentuk pinjaman jangka pendek
b. Contes Trade (Imbal Dagang) :Metode Pembiayaan yang dilakukan dengan cara pertukaran barang dengan barang, baik secara langsung maupun tidak langsung.
c. Barter :Metode Pembiayaan dengan cara pertukaran barang dengan barang secara langsung 2 negara atau perusahaan
Contoh : Barter pesawat mirage 2000 buatan perancis dengan minyak Iran (sewaktu perang Iran-Irak tahun 1980)
d. Comtes purchase (Imbal beli) :Suatu metode pembiayaan dengan cara pertukaran barang dengan barang secara langsung dengan harga normal.
Contoh : comtes purchase pesawat CN 235 IPTN dengan mobil proton saga dari malaysia.
e. Buy Back :Suatu metode pembiayaan dengan cara membiayai pembelian suatu barang dengan produk yang dihasilkan dari barang yang dibeli
Contoh : Pembangunan pabrik alumunium (PT Ivalum) di tj balai asahan dengan pembiayaan dari jepang yang dibayar dengan aluminium yang dihasilkan oleh pabrik tersebut
f. Switel Tranding :Suatu metode pembiayaan yang dilakukan dengan cara pertukaran barang dengan barang antara pembeli dan penjual melalui pihak ketiga

Sistem Pembayaran Perdagangan Internasional
Metode pembiayaan dikemukakan diatas menggunakan sistem pembayaran perdagangan internasional, sbb :
a. Cosh in advance/Prepayment : Suatu cara pembayaran yang dilakukan pembeli/M.tir kepada penjual/X.tir sebelum barang di secara tunai baik sebagian maupun keseluruhan
b. Open account : Kebalikan dari cosh in advance, dimana pembayarannya dilakukan kemudian setelah produk dikirim dan laku terjual
c. Private Compensation : Suatu metode pembayaran internasional yang dilakukan antara pembeli dan penjual dengan jalan kompensasi penuh atau sebagian utang-piutang
d. Letter of Credit (L/C) : Surat pernyataan yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli/M.tir yang ditujukan kepada penjual/X.tir melalui advising/convesming bank sejumlah uang tertentu apabila syarat-syarat dalam L/C terpenuhi.

Penjelasan gambar…
1. Pembuatan sales contract antara X.tir dan M.tir.
2. M.tir mengajukan aplikasi pembukaan L/C kepada BNI selaku issuing bank.
3. BNI selaku issuing bank mengirimkan L/C kepada X.tir melalui Bank Singapore.
4. Bank Singapore memberitahukan kepada X.tir tentang kedatangan L/C dan meminta X.tir untuk menunjukan bukti pengiriman barang/surat muat barang atau B/L untuk menerima pembayaran.
5. X.tir mengirim barang kepada M.tir melalui perusahaan pelayanan dengan mendapatkan surat tanda muat (B/L) dan sertifikat pemeriksaan barang dari perusahaan surveyor atau bea dan cukai.
6. Perusahaan pelayanan menyerahkan B/L kepada X.tir.
7. X.tir menyerahkan B/L dan dokumen lainnya kepada bank singapore untuk pembayarannya.
8. BOS menyelesaikan pembayarannya kepada X.tir atas dasar penyerahan B/L
9. BOS meneruskan B/L dan dokumen lainnya kepada Bank BNI untuk diteruskan kepada M.tir Indonesia.
10. Bank BNI menyampaikan B/L kepada M.tir untuk penyelesaian pengeluaran berupa dipelabuhan setelah membayar bea masuk dan pungutan M lainnya yang diwajibkan oleh bea dan cukai
11. M.tir menyelesaikan pelunasan pembayarannya dengan Bank BNI.
12. Clearing atau penyelesaian pembayaran antara Bank BNI dan BOS.